Tips Sebelum Membeli Rumah Bekas | Memiliki rumah sendiri tentu menjadi idaman setiap orang. Tentu saja setiap orang memiliki pertimbangan yang berbeda antara membeli rumah baru dan rumah bekas. Nah untuk anda yang saat ini sedang mencari dan ingin membeli rumah bekas lebih baik perhatikan hal hal dibawah ini sebelum membeli rumah bekas. Pertimbangan membeli rumah bekas biasanya karena memiliki lokasi yang strategis, dekat dengan berbagai sarana atau tempat anda beraktivitas. Hal penting pertama yang harus anda perhatikan saat membeli rumah bekas adalah status kepemilikan dan kondisi bangunan, seperti pada postingan sebelumnya hal yang harus diperhatikan sebelum membeli rumah. Berikut tips membeli rumah bekas.
Rumah seken atau bekas memiliki daya pikat tersendiri, misalnya karena lokasinya strategis atau dilengkapi beragam fasilitas. Meski demikian, dibandingkan dengan rumah baru, jelas perlakuan terhadap rumah seken berbeda.
Anda tertarik membeli rumah seken? Berikut ini 6 tips yang perlu Anda lakukan sebelum memutuskan membeli rumah seken atau bekas:
Kondisi bangunan
Periksalah kondisi bangunan dengan melibatkan kontraktor atau arsitek. Cek fondasi dan struktur bangunan lantai, serta atap. Pastikan juga daya dan distribusi kabel, sirkulasi udara di setiap ruangan, intensitas cahaya, serta sumber air. Cermati letak jalur pipa air pastikan jarak minimal dengan tangki septik 10 meter.
Status kepemilikan dan dokumen
Perhatikan secara benar nama yang tercantum dalam sertifikat, serta hubungannya dengan penjual. Cari tahu apa alasan rumah tersebut dijual dan berapa ahli warisnya.
Tak kalah penting adalah memeriksa Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Hal ini berguna untuk mengecek luas bangunan sama dengan yang tertera di sertifikat PBB dan IMB.
Usia bangunan
Hal penting diperhatikan adalah menanyakan usia bangunan dimaksudkan sebagai tindakan preventif, apabila nantinya rumah seken tersebut ditempati. Pengelompokkan bangunan rumah sesuai usianya, bila baru berarti kurang dari 10 tahun, bangunan sedang berdiri 10-20 tahun, dan bangunan tua bila usianya lebih dari 20 tahun.
Penting juga menanyakan kapan terakhir rumah direnovasi. Renovasi bukan patokan baku, namun dapat mempengaruhi kualitas bahan bangunan, tipe struktur, dan kualitas pengerjaan.
Membeli dari pemilik langsung
Cara membeli rumah seken yang baik adalah dengan membelinya langsung dari pemiliknya. Dengan menemui pemilik, Anda bisa memperoleh informasi mendetail tentang rumah tersebut. Selain itu, harga rumah juga menjadi lebih murah karena tidak perlu memberi komisi kepada broker atau perantara
Periksa harga
Agar tidak "tertipu" harga jual rumah, maka carilah data sebanyak-banyaknya mengenai harga pasaran rumah yang sedang Anda taksir. Pertimbangkan juga sisa investasi apabila suatu hari Anda hendak menjualnya. Mencari info seputar harga pasaran tanah dan rumah di sekitar lokasi dapat membantu Anda melakukan penawaran sewajarnya.
Pakai broker terpercaya
Apabila memang terpaksa membutuhkan jasa perantara, maka pilihlah broker yang bisa dipercaya. Misalnya, broker tersebut sudah Anda kenal atau atas rekomendasi terbaik kolega Anda.(sumber: properti.kompas.com)
Baca juga: contoh proposal pengajuan kredit dan contoh proposal bisnis usaha lengkap
Rumah seken atau bekas memiliki daya pikat tersendiri, misalnya karena lokasinya strategis atau dilengkapi beragam fasilitas. Meski demikian, dibandingkan dengan rumah baru, jelas perlakuan terhadap rumah seken berbeda.
Anda tertarik membeli rumah seken? Berikut ini 6 tips yang perlu Anda lakukan sebelum memutuskan membeli rumah seken atau bekas:
Kondisi bangunan
Periksalah kondisi bangunan dengan melibatkan kontraktor atau arsitek. Cek fondasi dan struktur bangunan lantai, serta atap. Pastikan juga daya dan distribusi kabel, sirkulasi udara di setiap ruangan, intensitas cahaya, serta sumber air. Cermati letak jalur pipa air pastikan jarak minimal dengan tangki septik 10 meter.
Status kepemilikan dan dokumen
Perhatikan secara benar nama yang tercantum dalam sertifikat, serta hubungannya dengan penjual. Cari tahu apa alasan rumah tersebut dijual dan berapa ahli warisnya.
Tak kalah penting adalah memeriksa Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Hal ini berguna untuk mengecek luas bangunan sama dengan yang tertera di sertifikat PBB dan IMB.
Usia bangunan
Hal penting diperhatikan adalah menanyakan usia bangunan dimaksudkan sebagai tindakan preventif, apabila nantinya rumah seken tersebut ditempati. Pengelompokkan bangunan rumah sesuai usianya, bila baru berarti kurang dari 10 tahun, bangunan sedang berdiri 10-20 tahun, dan bangunan tua bila usianya lebih dari 20 tahun.
Penting juga menanyakan kapan terakhir rumah direnovasi. Renovasi bukan patokan baku, namun dapat mempengaruhi kualitas bahan bangunan, tipe struktur, dan kualitas pengerjaan.
Membeli dari pemilik langsung
Cara membeli rumah seken yang baik adalah dengan membelinya langsung dari pemiliknya. Dengan menemui pemilik, Anda bisa memperoleh informasi mendetail tentang rumah tersebut. Selain itu, harga rumah juga menjadi lebih murah karena tidak perlu memberi komisi kepada broker atau perantara
Periksa harga
Agar tidak "tertipu" harga jual rumah, maka carilah data sebanyak-banyaknya mengenai harga pasaran rumah yang sedang Anda taksir. Pertimbangkan juga sisa investasi apabila suatu hari Anda hendak menjualnya. Mencari info seputar harga pasaran tanah dan rumah di sekitar lokasi dapat membantu Anda melakukan penawaran sewajarnya.
Pakai broker terpercaya
Apabila memang terpaksa membutuhkan jasa perantara, maka pilihlah broker yang bisa dipercaya. Misalnya, broker tersebut sudah Anda kenal atau atas rekomendasi terbaik kolega Anda.(sumber: properti.kompas.com)
Baca juga: contoh proposal pengajuan kredit dan contoh proposal bisnis usaha lengkap