Skip to main content

>Google Membangun Pusat Data Center di Singapura, Hongkong dan Taiwan

>Google Membangun Pusat Data Center di Singapura, Hongkong dan Taiwan | Ekspansi Google ke kawasan Asia semakin terlihat dengan membangun 3 pusat data center sekaligus di kawasan Singapura, Hongkong dan Taiwan. Yang dilakukan oleh raksasa mesin pencari internet ini adalah yang pertama kalinya untuk kawasan Asia. Google juga menyadari bahwa pengakses internet di Asia merupakan terbesar di dunia. Untuk itu google tidak main main dalam melakukan investasi membangun 3 pusat data center yang telah menghabiskan dana sebesar US $ 200 juta.

[Baca juga: Tablet PC Amazon Kindle Fire Spesifikasi dan Harga, hasil lengkap dan klasemen liga champions 2011 matchday 2, Download Mozilla Firefox versi 7 terbaru 2011]

Google Inc menyatakan akan membangun pusat data di tiga negara Asia, Singapura, Taiwan dan Hong Kong. Pendirian pusat data ini akan menghabiskan investasi lebih dari US$ 200 juta.

Dengan pendirian pusat data ini, Google akan meningkatkan akses internet yang lebih cepat dan lebih aman di wilayah Asia. Dalam pernyataannya seperti yang dikutip Wall Street Journal, Rabu, 28 September 2011, untuk rencana ini, Google sudah mengakuisisi sejumlah lahan di tiga negara tersebut.

Google telah memperoleh lahan seluas 2,45 hektare di Jurong Barat Singapura. Sementara di Taiwan, Google mengakuisisi lahan 15 hektare di Changhua County. Sedangkan di Hong Kong, Google sudah mempunyai lahan 2,7 hektare di kawasan Kowloon.

Pusat data ini akan mulai beroperasi antara satu sampai dua tahun sejak proses konstruksi dimulai. Google berencana akan menambah lima sampai 20 staf penuh waktu di pusat data Taiwan. Saat ini Google telah memiliki 15 kantor dan ribuan karyawan di seluruh wilayah Asia-Pasifik, termasuk sebuah kantor di Taiwan.

Pusat data ini tidak ubahnya sebuah rumah komputer, yang terdiri atas sistem telekomunikasi dan sistem penyimpanan, dan juga mencakup cadangan pasokan listrik serta perangkat keamanan.

Ini merupakan langkah yang pertama kalinya bagi Google menempatkan pusat datanya di kawasan Asia-Pasifik dan beroperasi secara penuh. Saat ini Google telah memiliki dan mengoperasikan enam pusat data di Amerika Serikat, serta satu di Finlandia dan satu lagi di Belgia.

Google memutuskan untuk membangun pusat data setelah melihat lalu lintas penggunaan internet yang semakin tinggi di kawasan Asia. Begitu pula dengan meningkatnya pengguna baru di seluruh Asia.

Demikian pula dengan meningkatnya orang yang menggunakan smartphone dan komputer tablet untuk mengakses internet dan video online, membuat kebutuhan data bandwidth menjadi lebih tinggi lagi.

Google mengatakan pembangunan pusat-pusat data di Singapura, Taiwan dan Hong Kong ini merupakan tahapan penting bagi investasi Google di kawasan ini.

"Ada sejumlah pertimbangan, yakni kedekatan dengan pengguna kami, infrastruktur yang kuat, kekuatan yang dapat diandalkan, ketersediaan pekerja terampil, dan adanya peraturan bisnis dan biaya yang wajar," kata Manajer Komunikasi Kebijakan Google di Asia, Taj Meadows.

Asia bukanlah kawasan yang mudah bagi Google. Seperti halnya Cina, beberapa negara Asia Tenggara seperti Thailand dan Vietnam berusaha membatasi perdebatan politik secara online. Dalam beberapa tahun terakhir, negara-negara tersebut mencoba memblokir beberapa situs seperti Facebook.

Google juga menghadapi rintangan dalam memperluas bisnisnya di Cina, yang membuat Google kehilangan pangsa pasar di negara tersebut. Tak mau mengikuti kebijakan sensor pemerintah Cina, Google kemudian mengalihkan mesin pencarinya ke Hong Kong. (sumber: tempointeraktif.com)