Skip to main content

>Inilah 7 Penyebab Kemacetan Pada Saat Arus Mudik Lebaran

>Inilah 7 Penyebab Kemacetan Pada Saat Arus Mudik Lebaran | Mudik pada saat lebaran merupakan tradisi tahunan bagi masyarakat Indonesia. Menikmati momen hari raya Idul Fitri bersama keluarga adalah hal yang sangat penting dan indah. Tapi pada saat mudik seringkali kita dihadapkan berbagai macam masalah di jalan, salah satu yang menjadi perhatian adalah seringkali terjadi kemacetan di berbagai ruas jalur mudik, dari mulai pasar tumpah, perbaikan jalan belum selesai, sampai penyempitan jalan. Itu yang seringkali menggangu para pemudik untuk sampai ke kampung halaman. Berikut 7 penyebab kemacetan pada saat arus mudik lebaran.

[Baca juga: 23 titik jalan yang sering macet di Kota Bandung, 7 tips aman mudik bawa kendaraan sendiri, total mobil di seluruh dunia capai 1 milyar lebih]

Kementerian Perhubungan telah mengidentifikasi sejumlah potensi masalah yang diperkirakan menjadi hambatan kelancaran lalu lintas arus mudik Lebaran.

Ada tujuh potensi masalah, mulai dari pelintasan sebidang dengan rel kereta api hingga kehadiran pasar tumpah yang terus menjadi pengawasan Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2011 di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 8, Jakarta.

Pelintasan sebidang dengan rel KA diprediksi berpotensi menimbulkan antrean panjang kendaraan saat kereta melintas. Selain itu, pelintasan sebidang pun terhitung rawan kecelakaan jika tanpa pengawasan atau palang pintu.

Beberapa pelintasan yang diperkirakan menjadi sumber kemacetan adalah Pejagan (Brebes), Cicalengka (Bandung), Prupuk (Tegal), Sumpiuh (Banyumas), dan Karanganyar (Kebumen).

Tingginya pengguna sepeda motor sebagai transportasi mudik juga dipandang sebagai salah satu hambatan kelancaran lalu lintas mudik. Kebiasaan pengendara sepeda motor menerobos kemacetan dengan segala cara dipandang akan memperlambat kerja aparat untuk mengurai kemacetan. Apalagi, jumlah pemudik dengan sepeda motor diprediksi meningkat 7,42 persen dibandingkan dengan tahun 2010.

Masalah lain adalah sarana jembatan dry port (pelabuhan darat) yang masih dalam tahap pengerjaan atau penyelesaian di beberapa lokasi utama jalur mudik. Beberapa lokasi jembatan dry port yang diawasi adalah jembatan di kawasan industri Cikarang, jembatan Patokbeusi (Subang), Brebes, Pait (Pekalongan), dan Kendal.

Titik lokasi sumbangan pembangunan tempat ibadah yang tersebar di sepanjang jalur mudik juga dipandang berandil menyebabkan kemacetan. Penggunaan badan jalan untuk meletakkan kotak sumbangan ataupun untuk orang yang meminta sumbangan bisa menghambat laju kendaraan.

Masalah lain muncul dari kondisi jalan di jalur pantura dan jalur selatan. Jalan lingkar Nagreg, misalnya, masih dalam tahap perbaikan. Salah satu sumber kemacetan di jalur selatan itu sedang diperbaiki dengan penggusuran tanah pada tanjakan (perbaikan alinyemen jalan) sehingga mencapai kelandaian ideal.

Pada beberapa ruas yang sedang dalam tahap perbaikan akan diberlakukan sistem buka-tutup arus kendaraan. Namun, sistem ini kerap dilanggar karena pengendara kendaraan cenderung memanfaatkan pula jalur yang berlawanan.

Perbaikan lain yang perlu diperhatikan pemudik dan bisa berpengaruh terhadap kemacetan adalah pelebaran jalan lingkar Pemalang. Sementara kabar gembiranya adalah telah selesainya perbaikan jalan Bumiayu-Prupuk (Jateng) yang sempat tertutup longsor.

Gangguan terhadap kelancaran angkutan Lebaran juga muncul dari kesiapan penyeberangan. Pada penyeberangan Merak-Bakauheni, misalnya, dermaga Plengsengan, Bakauheni, Lampung, hanya bisa disandari beberapa kapal. Dermaga tersebut juga hanya bisa dilintasi kendaraan berkapasitas kecil dengan bobot di bawah 25 ton.

Penyeberangan Bali-Lombok pun berpotensi terhambat dengan sempitnya alur lintasan kapal di Pelabuhan Padangbai, Bali. Sementara Pelabuhan Kayangan di Nusa Tenggara Barat mengalami pendangkalan (sedimentasi) di sekitar dermaga 1.

Masalah ketujuh dalam transportasi Lebaran adalah hambatan klasik di jalur pantura, yaitu kehadiran pasar tumpah. Di sepanjang jalur utama lintasan Jawa Barat-Jawa Tengah diperkirakan terdapat 88 titik pasar tumpah yang menjadi sumber kemacetan.(kompas.com)